Maka, dia pun sering diajak sang presiden ke lokasi-lokasi strategis dan rahasia. Pada titik inilah, Kamel mengetahui tempat rahasia militer, jumlah tentara dan alutsista, serta rencana militer Suriah terhadap Israel.
Semua informasi kemudian dikirim lewat kode morse ke Israel di malam hari. Semua ini dilakukannya selama tiga tahun lebih.
Baca Juga:
Tawarkan Pesangon ke Pegawai, CIA Tak Lagi Badan Mata-mata Terkuat Dunia
Pada saat bersamaan, kepercayaan Presiden Suriah kepada Kamel makin besar. Dia mendapat tawaran sebagai Wakil Menteri Pertahanan Suriah. Dalam buku Our Man in Damascus, Elie Cohn (1971) disebut, ketika mendapat tawaran ini Kamel ragu dan takut.
Setelah berkomunikasi dengan Mossad, sang intel mantap menerima tawaran. Namun, belum sempat dilantik, Kamel melakukan kesalahan fatal.
Pada malam hari di tahun 1965, Kamel ketahuan mengirim kode morse oleh pasukan Suriah. Saat itu, militer Suriah sudah mendapat informasi ihwal seorang mata-mata yang membocorkan rahasia negara.
Baca Juga:
Soal Penembakan Drone Liar di Gedung Utama, Ini Penjelasan Lengkap Kejagung
Maka, mereka melakukan investigasi dan tak disangka mata-mata tersebut adalah sosok calon Wakil Menteri Pertahanan Suriah, yakni Kamel Amin Thaabet.
Presiden al-Hafez marah besar. Sebab akibat aksi spionase Eli Cohen alias Kamel, Suriah harus menanggung kekalahan setiap berperang lawan Israel
Sejak saat itulah, Kamel ditangkap dan disiksa setiap hari tanpa henti. Orang-orang Suriah yang dekat dengan Kamel turut disikat. Mereka dianggap mempermalukan negara.