Magnet tanah jarang merupakan komponen penting dalam berbagai aplikasi, termasuk pembuatan senjata, perangkat elektronik canggih, dan mesin industri lainnya.
Oleh karena itu, pembatasan ini menjadi isu strategis yang mengancam banyak sektor.
Baca Juga:
China Siap-siap Hantam Negara yang Kompak dengan AS, Begini Ancamannya
Lebih lanjut, analis menyatakan bahwa larangan ekspor dari China tidak hanya mencakup bahan mentah magnet dan mineral tanah jarang, tapi juga produk akhir yang memiliki tingkat substitusi rendah.
Eksportir China kini diwajibkan untuk mengajukan lisensi ke Kementerian Perdagangan jika ingin mengekspor produk tersebut ke AS, dengan proses perizinan yang kompleks dan memakan waktu antara enam hingga beberapa bulan.
Dalam situasi yang menantang ini, Musk menyatakan bahwa Tesla tetap menargetkan produksi ribuan robot humanoid Optimus sepanjang tahun 2025.
Baca Juga:
Mengaku sebagai Tuan Setan, Pria AS Ini Ancam Bunuh Trump dan Elon Musk
“Kami tidak akan menyerah. Ini bukan sekadar proyek teknologi—ini adalah masa depan interaksi manusia dan mesin,” tegasnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.