WahanaNews.co. Gaza - Kelompok bersenjata Palestina Hamas mau tak mau harus mampu melawan tentara Israel. Perang ini merupakan lanjutan dari serangan kelompok tersebut di Israel selatan pada 7 Oktober lalu, yang menyebabkan 1.400 warga tewas.
Saat ini, Israel juga memutus pasokan logistik, listrik dan air ke Gaza sebagai bagian dari blokade. Hal ini akan memberikan tekanan pada Hamas.
Baca Juga:
Pelanggaran Hukum Internasional, PBB: 70 Persen Korban di Gaza Adalah Perempuan dan Anak-anak
Namun, Hamas dilaporkan terus menembakkan roket ke Israel. Meski tidak sesporadis Tel Aviv, Hamas tetap memberikan perlawanan.
Hal ini juga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana Hamas mendanai perang ini selama blokade Israel masih berlaku.
Menurut Direktur Pusat Studi Politik sekaligus profesor ilmu politik Universitas Albany, Victor Asal, Hamas memainkan dua peran sekaligus dalam perang melawan Israel.
Baca Juga:
Komandan Hamas Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon Utara
"Hamas punya dua sayap. Mereka punya sayap pelayanan sosial dan sayap militer, dan sayap pelayanan sosial sangat aktif dalam upaya menggalang dana - tapi uang itu pasti disalurkan ke militer," ujarnya pada Business Insider, Jumat (27/10/2023).
Melansir CNBC Indonesia, ada beberapa cara yang digunakan sayap pelayanan sosial dalam menghimpun dana. Ini daftarnya:
1. Badan amal