Tak lama berselang, enam personel militer Kamboja terlihat mendekati pagar kawat berduri yang memisahkan kedua negara.
Salah satunya membawa pelontar granat. Menurut militer Thailand, tembakan pertama dilepaskan oleh pihak Kamboja pada pukul 08.20, setelah peringatan suara disampaikan namun tak digubris.
Baca Juga:
Malfungsi di Langit Iran, Jet Tempur Israel Hampir Mendarat Darurat
Sebagai balasan, Thailand meluncurkan serangan udara ke dua target militer di dalam wilayah Kamboja. Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa dari pihak Kamboja.
Namun aksi militer tersebut menandai eskalasi baru yang belum pernah terjadi sejak terakhir kali konflik bersenjata memanas di kawasan itu lebih dari satu dekade lalu.
Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Kamboja membantah keras tudingan bahwa mereka memulai serangan. Jubir Maly Socheata menyatakan bahwa pasukan Thailand-lah yang pertama melanggar batas wilayah dan menembaki titik penjagaan Kamboja.
Baca Juga:
Jet F-16 Targetkan Kamar Direktur RS Indonesia di Gaza, Sang Putri: Rudal Itu Tepat Mengenai Ayah Saya
"Militer Thailand melanggar kedaulatan wilayah Kerajaan Kamboja. Kami hanya membela diri, sesuai hukum internasional," katanya.
Kamboja juga menuding Thailand melakukan "invasi terbuka" dan menyebut balasan mereka sebagai tindakan sah demi menjaga kedaulatan nasional.
Sengketa ini semakin rumit setelah sehari sebelumnya, pada Rabu malam (23/7/2025), hubungan diplomatik kedua negara mulai retak.