Untuk diketahui, penolakan AS mendukung pernyataan gabungan
DK PBB menuai rasa heran dari sekutu-sekutunya. "Kami hanya meminta AS
mendukung pernyataan Dewan Keamanan yang akan menyatakan hal-hal serupa yang
mungkin disampaikan secara bilateral dari Washington," ucap salah satu
diplomat PBB yang enggan disebut namanya kepada AFP.
Sementara itu, Pemerintahan Presiden Joe Biden, menurut
sejumlah diplomat, bersikeras menyatakan AS bekerja di balik layar, termasuk
melakukan kunjungan ke kawasan Timur Tengah oleh seorang utusan, dan menegaskan
bahwa pernyataan DK PBB bisa menjadi bumerang terhadap upaya itu. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.