Meski tujuan akhir pengerahan kapal perang tersebut belum jelas, Gedung Putih menegaskan bahwa ini adalah bagian dari strategi militer Trump melawan narkotika.
“Presiden Trump telah bersikap sangat jelas dan konsisten,” kata juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt kepada wartawan.
Baca Juga:
Inilah 7 Fakta Menarik Caracas, Salah Satu Kota Paling Berbahaya di Dunia
“Dia siap menggunakan setiap elemen kekuatan Amerika untuk menghentikan narkoba membanjiri negara kita dan membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan. Rezim Maduro bukanlah pemerintahan Venezuela yang sah,” tambahnya.
Gedung Putih menyebut rezim Maduro sebagai kartel narkotika yang dipimpin langsung oleh Maduro, yang telah didakwa di pengadilan federal New York pada 2020 atas konspirasi narkoterorisme dengan FARC Kolombia.
“Selama lebih dari 20 tahun, Maduro dan sejumlah rekan tingkat tinggi diduga berkonspirasi dengan FARC, menyebabkan berton-ton kokain masuk dan menghancurkan komunitas Amerika,” kata Jaksa Agung AS William P. Barr kala itu.
Baca Juga:
Jumlah Migran yang Tertangkap di Perbatasan Selatan AS Capai Rekor
CNN melaporkan bahwa pejabat AS telah memerintahkan pergerakan angkatan laut di wilayah tersebut untuk menekan kelompok penyelundup narkoba.
Reuters menambahkan pada Senin (18/8/2025), USS Gravely, USS Jason Dunham, dan USS Sampson dengan sekitar 4.000 pasukan militer diperkirakan tiba di tepi perairan Venezuela dalam 36 jam.
Selain kapal perang, pengerahan tambahan mencakup pesawat mata-mata P-8 Poseidon dan setidaknya satu kapal selam serang yang akan beroperasi di wilayah udara dan laut internasional selama beberapa bulan.