Ibu Zinin, Marina Zinina mengungkapkan kepada Astra Independent News seperti dikutp dari The Moskow Times, penembakan itu terjadi karena kekesalan Zinin.
Zinin merasa kecewa karena mengetahui temannya yang tak memiliki pengalaman militer diyakini menerima dokumen pendaftaran, meski pihak berwenang berjaniji merekrut cadangan yang berpengalaman.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
“Ruslan sendiri tidak dipanggil, tapi teman baiknya dipanggil kemarin,” kata Zinina.
Seorang saksi mata mengatakan ia melihat penembak menerobos masuk ke aula pertemuan dengan senapan rifle dan berteriak bahwa tidak boleh ada yang pergi, sebelum mengamuk.
Otoritas investigasi meluncurkan kasus kriminal atas usaha penghilangan nyawa petugas penegak hukum, dan kepemilikan senjata secara ilegal.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
Mobilisasi militer Rusia membuat ribuan orang berdemonstrasi di jalan.
Di Dapestan, wilayah yang memiliki angka pasukan terbunuh tertinggidi perang Ukraina, menjadi titik penting dari demonstrasi anti-pendaftaran selama akhir pekan, dengan lebih dari 100 penahanan yang dilaporkan. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.