Petugas bersenjata terlihat menjaga persimpangan di sekitar gedung tersebut, sementara grafiti anti-ICE menghiasi dinding dan jendela gedung. Tim kebersihan bekerja keras mengecat ulang tembok yang dipenuhi slogan protes.
Kerusuhan juga dipicu oleh penahanan tokoh serikat pekerja, David Huerta. Ratusan demonstran berkumpul di dekat Balai Kota Los Angeles, melambaikan poster dan meneriakkan slogan dalam bahasa Spanyol: “Kita semua adalah David Huerta.”
Baca Juga:
Hong Kong Buka Pintu untuk Mahasiswa Harvard yang Terdampak Larangan Trump
Bagi Trump, krisis ini adalah kesempatan untuk mendorong RUU Keamanan Perbatasan dan Pengeluaran Militer yang dijuluki “RUU Besar yang Indah.”
RUU tersebut juga mencakup pemangkasan pajak, pengurangan anggaran Medicaid, dan penghapusan inisiatif energi hijau.
“Kita perlu RUU yang Besar dan Indah untuk segera disahkan!” kata sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt di X.
Baca Juga:
Rusia Banjiri Ukraina dengan 355 Drone, Trump Meledak: Putin Sudah Gila!
Namun bagi Partai Demokrat, situasi ini telah menjadi panggung politik untuk melawan Trump secara terbuka. Mereka menuduh sang presiden sengaja menciptakan krisis demi memperluas kekuasaan eksekutifnya dan membungkam suara-suara perlawanan.
Sementara bentrokan di jalan terus berlanjut, rakyat Amerika kini dihadapkan pada dilema besar: antara ketertiban dan kebebasan, antara hukum dan kekuasaan.
Apakah pengerahan militer ini akan membawa ketenangan, atau justru mempercepat perpecahan nasional?