WahanaNews.co | Topan Muifa memaksa sekitar 1,6 juta warga China mengungsi. Otoritas juga menghentikan sebagian besar penerbangan di bandara utama Shanghai karena fenomena alam itu.
Dilansir dari AFP, Jumat (16/9), televisi pemerintah CCTV melaporkan Muifa adalah topan tropis terkuat yang melanda Shanghai, kota berpenduduk 25 juta jiwa.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Sedikitnya 426 ribu orang dievakuasi di Shanghai dan 1,2 juta orang lainnya dibawa ke tempat penampungan sementara di provinsi tetangga Zhejiang.
Curah hujan yang tinggi menyebabkan kemacetan lalu lintas dan banjir di beberapa daerah di wilayah delta sungai Yangtze, pusat manufaktur global utama.
Gelombang raksasa terlihat menerjang garis pantai di Teluk Hangzhou, di selatan Shanghai, dan radio nasional melaporkan tanah longsor di Kabupaten Ninghai di provinsi Zhejiang.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Berdasarkan laporan kantor berita Xinhua, angin bergerak dengan kecepatan 82 kilometer (50 mil) per jam. Badai itu mendarat sekitar pukul 12.00 di daerah pesisir Qingdao.
Muifa telah lebih dulu menghantam Kota Zhoushan di Zhejiang pada Rabu dan distrik Fengxian Shanghai pada Kamis.
Peristiwa itu juga menyebabkan pembatalan semua penerbangan ke pusat keuangan terbesar China.