Aliansi NZBA, yang didukung oleh Program Lingkungan PBB (UNEP), mengikat anggotanya untuk menyelaraskan kegiatan pembiayaan mereka dengan target net zero emisi gas rumah kaca pada tahun 2050 atau lebih awal.
Analis menilai keluarnya bank-bank AS dapat membuka peluang bagi anggota yang tersisa untuk memperkuat komitmen mereka terhadap aksi iklim, menunjukkan bahwa langkah ini bukanlah akhir dari perjuangan menuju ekonomi rendah karbon.
Baca Juga:
Demi Keamanan dan Ekonomi AS, Trump Siap Rebut Terusan Panama dan Greenland Pakai Militer
Manajer senior Carbon Trust Toby Kwan menyatakan bahwa keluarnya bank-bank besar AS sama sekali tidak menandai akhir bagi NZBA.
NZBA masih memiliki 141 anggota aktif, termasuk bank-bank besar Eropa yang memiliki pengaruh signifikan dalam sektor keuangan global.
Keputusan bank-bank untuk keluar dari NZBA dapat memberikan mereka fleksibilitas lebih luas dalam memilih sektor yang ingin mereka sertakan dalam target, menetapkan jalur strategis yang sesuai, serta bekerja dengan batasan waktu yang tidak terlalu ketat.
Baca Juga:
1 Orang Tewas, Tesla Cybertruck Meledak di Luar Hotel Trump Las Vegas
“Walaupun keputusan institusi keuangan besar ini untuk meninggalkan aliansi memunculkan keraguan terhadap masa depan aksi iklim di sektor keuangan, anggota NZBA yang tersisa masih memiliki pengaruh besar, dengan menguasai sekitar 40 persen dari total aset perbankan global, yang mencapai $64 triliun [£51 triliun],” jelasnya.
Terbaru, BlackRock, mengumumkan akan menarik diri dari Net Zero Asset Managers Initiative (NZAMI).
Melansir Reuters, Jumat (10/1/2025), perusahaan manajemen aset terbesar di dunia dengan total aset kelolaan sekitar US$11,5 triliun ini sebelumnya menganggap masuk akal untuk bergabung dengan inisiatif seperti NZAMI, mengingat dua pertiga klien globalnya telah berkomitmen untuk mencapai emisi nol bersih.