WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan keinginannya agar AS mengambil alih Gaza dan menjadikannya sebagai "zona kebebasan".
Pernyataan itu ia sampaikan ketika Israel memperketat blokade dan melanjutkan serangan militernya terhadap wilayah yang dikuasai Hamas tersebut.
Baca Juga:
Diserang Bertubi-tubi, Iran Ungkap Kerusakan Berat pada Situs Nuklirnya
“Saya punya konsep bagus untuk Gaza, jadikan wilayah itu zona kebebasan, biarkan Amerika Serikat mengelolanya,” kata Trump saat berada di Qatar, dalam hari ketiga lawatannya ke Timur Tengah yang dimulai dari Arab Saudi.
Qatar, yang selama ini memainkan peran penting dalam mediasi konflik Israel-Gaza dan pembebasan sandera oleh Hamas, menolak keras ide Trump sebelumnya yang ingin menjadikan Gaza sebagai “Riviera Timur Tengah”.
“Saya akan bangga jika Amerika Serikat memilikinya. Biarkan kami yang mengambil alih, dan menjadikannya zona kebebasan,” ujarnya, dikutip AFP.
Baca Juga:
Bikin Trump Murka, Intelijen AS Sebut Serangan ke Iran Gagal Hancurkan Nuklir
Selain soal Gaza, Trump juga memperingatkan bahwa AS siap melakukan serangan balik jika kelompok Houthi di Yaman kembali melancarkan serangan, meskipun baru-baru ini tercapai gencatan senjata.
Trump menyebut bahwa perundingan nuklir dengan Iran menunjukkan kemajuan signifikan, yang dapat mencegah pecahnya konflik militer.
Pernyataan ini membuat harga minyak dunia turun lebih dari 3%, seiring munculnya harapan atas keberhasilan diplomasi.