"Proteksionisme tidak akan membawa manfaat apa pun—keterbukaan dan kerja sama adalah solusi terbaik bagi semua pihak," ujar Li kepada Von der Leyen.
Perdana Menteri China juga menyerukan agar Uni Eropa memperkuat komunikasi dengan Beijing dan meningkatkan kerja sama strategis, perdagangan, serta pengembangan ekonomi hijau dan digital secepatnya.
Baca Juga:
Tarif 145%! Trump Hantam China Tanpa Ampun, Perang Dagang Makin Membara
Pemerintah Xi Jinping telah berjanji untuk membalas kebijakan tarif Washington dengan langkah serupa.
Sebagai gambaran, dua blogger berpengaruh di China mengungkapkan bahwa Beijing tengah mempertimbangkan berbagai tindakan balasan, termasuk menerapkan bea masuk atas produk pertanian AS serta melarang penayangan film-film Hollywood.
Di sisi lain, Trump mengklaim bahwa China sangat ingin mencapai kesepakatan dan dirinya tengah menunggu panggilan dari Beijing.
Baca Juga:
10 Negara Paling Dibenci di Dunia: China, AS, dan Rusia di Urutan Teratas
Pernyataan tersebut dikonfirmasi oleh Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, yang menyatakan bahwa Trump "akan bersikap baik" jika para pemimpin China bersedia berdiskusi.
Sementara itu, analisis dari para ekonom di Goldman Sachs Group Inc. menunjukkan bahwa dampak kenaikan tarif AS semakin berkurang seiring waktu.
Menurut laporan mereka, tarif awal sebesar 50% memangkas Produk Domestik Bruto (PDB) China sebesar 1,5%, tetapi kenaikan tambahan 50% hanya akan mengurangi pertumbuhan ekonomi China sebesar 0,9%.