WahanaNews.co | Indonesia diminta berani memberikan pernyataan tegas kepada Rusia untuk menghentikan invasi ke Ukraina.
Permintaan tersebut disampaikan Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin.
Baca Juga:
Ngeri! Infrastruktur Ukraina yang Rusak Akibat Perang Capai 2 Kuadriliun
"Kami benar-benar ingin bangsa yang membanggakan ini [Indonesia] berdiri dan mengatakan 'Rusia hentikan agresi'," kata Hamianin, Rabu (2/3).
Hamianin mengatakan keadaan Ukraina saat ini tak jauh berbeda dengan Indonesia saat dulu di bawah kolonial penjajah.
Dia menekankan bahwa Ukraina sama seperti Indonesia yang dulu mengharapkan negara-negara di seluruh dunia berdiri bersama membantu melawan penjajah.
Baca Juga:
Penasihat Zelensky Mundur Gara-gara Urusan Rudal Rusia
"Anda [Indonesia] merasakan bagaimana negara-negara lain diam ketika memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan. Itu yang kami rasakan sekarang. Jika kami [Ukraina] sendirian itu akan menyedihkan," tuturnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa permintaan tersebut tidak hanya ditujukan kepada Indonesia saja, tetapi juga kepada seluruh negara yang hingga kini belum membuka suara untuk memberikan dukungan kepada Ukraina.
Menurutnya, bila suatu negara belum mengangkat suara terkait invasi ini, hal itu sama saja dengan memberikan 'oksigen' kepada Rusia untuk terus melancarkan aksinya.
"Sekarang kami berjuang dengan gagah berani dalam hal apapun tetapi jika kami merasakan ada dukungan dan bantuan baik moral maupun materi, kami akan dapat berjuang penuh bahkan lebih berani [dibandingkan sebelumnya] karena kami merasa memiliki teman. Perasaan bahwa kami tidak sendiri. Sangat penting untuk merasa bahwa diri Anda tidak sendirian," ujar Hamianin.
Diketahui, sejak Kamis (24/2) pekan lalu, pasukan Rusia memasuki Ukraina dan melancarkan serangan ke sejumlah kota, termasuk ibukota Ukraina, Kiev.
Setidaknya, lebih dari 2.000 orang tewas akibat serangan yang kini telah memasuki hari kedelapan tersebut.
Rusia dan Ukraina sempat menggelar perundingan pada Senin (28/2) namun gagal mencapai kesepakatan. Terkini, kedua negara itu sepakat akan menggelar dialog putaran kedua pada hari ini Kamis (3/3). [bay]