Israel menuduh Eropa melanjutkan klaim Palestina atas tanah yang secara resmi dianggap Israel sebagai wilayah yang disengketakan.
Proses perdamaian telah gagal selama beberapa dekade.
Baca Juga:
Korban Terjebak di Mobil Terbakar, Uni Eropa Desak Aturan Baru Soal Pintu Elektrik
Khader Kaabna, anggota komunitas Badui di mana gedung sekolah akan dihancurkan, mengatakan, 28 keluarga yang terdiri dari sekitar 200 orang tinggal di daerah itu selama empat dekade.
Dia mengatakan, tanpa sekolah, anak-anak harus melakukan perjalanan sejauh 15 kilometer ke sekolah lain yang juga terancam dibongkar.
Dia mengatakan, untuk mendapatkan pendidikan, anak-anak harus melewati pos-pos yang didirikan oleh pemukim garis keras Yahudi.
Baca Juga:
Indonesia Dorong UE Adopsi Hasil Panel WTO Terkait Sengketa Biodiesel
“Jika gedung sekolah ini dihancurkan oleh pendudukan, sejumlah besar siswa akan berhenti sekolah karena orang tua mereka takut akan serangan pemukim Yahudi,” katanya kepada AP, Minggu (14/8/2022).
"Para pemukim yahudi berusaha mencabut komunitas ini dari daerah tersebut," jelasnya.
Gedung sekolah ini dibangun pada bulan Januari dan saat ini melayani 17 siswa.