WAHANANEWS.CO, Jakarta - Keberadaan kapal induk Amerika Serikat, USS Nimitz (CVN-68), kembali memicu perhatian publik dan analis militer di Asia Tenggara.
Kapal tempur raksasa itu dilaporkan tiba-tiba menghentikan pengiriman sinyal lokasi saat melintas di kawasan perairan Indonesia, menimbulkan pertanyaan besar: apa misi rahasia yang tengah dijalankan?
Baca Juga:
Presiden Trump Rilis Strategi Keamanan Nasional AS, Ungkap Visi Global Amerika Serikat
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama Tunggul, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mendeteksi pergerakan kapal induk tersebut di jalur perairan strategis Indonesia.
“Mendeteksi mulai dari perairan Laut Natuna Utara-Selat Malaka-TSS (Traffic Separation Scheme),” ungkap Tunggul, dikutip Sabtu (21/6/2025).
Menurutnya, TNI AL tetap memberlakukan prinsip hak lintas damai kepada USS Nimitz, selama keberadaannya tidak membahayakan kedaulatan Indonesia.
Baca Juga:
AS Serang Kapal Narkoba di Pasifik, Tiga Tewas dalam Operasi Southern Spear
“Berlaku hak lintas damai yang berlaku untuk siapapun, dengan syarat tidak mengancam negara pantai,” imbuh Tunggul.
Sebelumnya, kapal induk bertenaga nuklir itu diketahui mematikan transpondernya saat berada di antara perairan Malaysia dan Indonesia.
Aksi mematikan pelacak otomatis itu dilaporkan oleh Marine Vessel Traffic, yang mencatat sinyal terakhir kapal pada 17 Juni 2025 pukul 02:03 GMT atau 09:03 WIB.