WahanaNews.co, Jakarta – Para pemimpin politik yang melakukan penyalahgunaan kekuasaan sering kali menggunakan mekanisme seperti penggelapan, pencucian uang, dan pemerasan.
Pemimpin yang korup adalah siapa pun yang mempunyai posisi berkuasa dalam pemerintahan yang menggunakan pengaruhnya untuk menguntungkan diri sendiri, para pengikutnya atau orang lain secara ilegal.
Baca Juga:
Ketua DPD Martabat Prabowo-Gibran Sumatera Utara Tenno Purba Ucapkan Selamat Atas Pelantikan Presiden Dan Wapres RI
Keuntungan ini dapat berupa uang, peningkatan pengaruh, atau bantuan politik. Contoh yang umum adalah penggelapan uang, dimana para pemimpin mengambil dana dari proyek atau skema publik dan menyalurkannya ke kantong mereka sendiri.
Korupsi tidak selalu berkaitan dengan uang, banyak negara dilanda korupsi politik yang berfokus pada kekuasaan dan pengaruh. Pemilu yang curang, yang hasilnya sudah ditentukan sebelumnya melalui penyuapan dan penipuan pemilih, serta kronisme adalah contoh bagaimana kekuasaan dapat disalahgunakan untuk menguntungkan sekelompok orang tertentu.
Melansir International Transparancy atau Transparansi Internasional, yang mana adalah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk mengatasi dan mendokumentasikan korupsi di seluruh dunia, badan ini secara teratur melakukan penilaian terhadap negara-negara, tingkat korupsinya dan, pada tahun 2004, menerbitkan daftar pemimpin paling korup di dunia.
Baca Juga:
Ketua DPD Martabat Prabowo-Gibran Sumut Tenno Purba Ucapkan Selamat Atas Pelantikan Presiden dan Wapres RI
Daftar ini didasarkan pada jumlah individu yang melakukan penggelapan ketika memegang posisi kekuasaan di negaranya masing-masing.
Soeharto – Presiden Indonesia (1967-1998)
Dana yang diduga digelapkan: $25 miliar atau Rp 383 Triliun Soeharto adalah presiden kedua Republik Indonesia dan menjabat selama 31 tahun dari tahun 1967 hingga 1998. Suharto mengawali karier di bidang militer, yang mana membuat dirinya menjadi pemimpin yang tegas. Hal ini berkembang dan membuat rezim Soeharto dikatakan lebih "otoriter" dibanding pendahulunya.