Pembatasan sosial di Singapura membuat sebagian warganya melakukan penundaan pernikahan. Dilaporkan, penurunan jumlahnya mencapai 12,3 persen pada tahun 2020.
Dampaknya, angka kelahiran di Singapura menjadi ikut menurun pada tahun 2020. Disebutkan, hanya ada 31.816 kelahiran di Singapura pada tahun tersebut, ini 3,1 persen lebih rendah dibanding tahun sebelumnya, yakni 32.844.
Baca Juga:
Krisis Kelahiran di Korut: Pemerintah Penjarakan Dokter Aborsi dan Sita Alat Kontrasepsi
Menurut survei Divisi Kependudukan dan Bakat Nasional Singapura, sebagian warga memilih menunda kehamilan karena khawatir dengan masalah kesehatan dan ekonomi selama pandemi COVID-19.
"Karena khawatir tentang kondisi kesehatan dan ekonomi masyarakat yang tidak pasti," kata lembaga tersebut.
“Kami terus menghadapi tantangan struktural jangka panjang dengan tingkat kelahiran kami yang rendah, serupa dengan masyarakat maju lainnya," jelasnya.
Baca Juga:
Resesi Seks di Thailand Semakin Parah, Banyak Warga Pilih Adopsi Kucing
4. China
Dikutip dari BBC, meski populasi di China terbilang cukup tinggi, faktanya angka kelahiran di negara itu menurun secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir.