WahanaNews.co | Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah
Ali Khamenei, dilaporkan memerintahkan agar semua karakter kartun perempuan
mengenakan hijab.
Dalam
pernyataannya, Khamenei menerangkan bahwa karakter wanita di televisi harus
ditutupi rambutnya sebagai konsekuensi.
Baca Juga:
AS Veto Rencana Israel Bunuh Khamenei di Tengah Perang Terbuka
Instruksi
itu dikecam oleh aktivis politik, yang menyebut kebijakan Khamenei dinilai
"beracun" karena dianggap terobsesi dengan rambut perempuan.
Dalam
wawancara dengan Tasnim, Khamenei
ditanya, apakah dia percaya bahwa karakter di film animasi harus
memakai hijab?
Pemimpin
Tertinggi Iran sejak 1989 itu menjawab, memakai jilbab di situasi hipotesis
seperti itu tidak diperlukan.
Baca Juga:
Menembus Iron Dome dan THAAD, Rudal Haj Qassem Iran Jadi Mimpi Buruk Baru Israel
"Meski
begitu, mengamati pemberian jilbab di film kartun, tetap diperlukan sebagai sebuah
bentuk konsekuensi," jawabnya.
Khamenei
tidak menjabarkan seperti apa "konsekuensi" yang dia maksud. Tetapi, dia disebut pernah khawatir jika
perempuan tumbuh tanpa menutupi rambutnya.
Dilansir
Daily Mail, Selasa (23/2/2021), aktivis
sekaligus jurnalis Iran, Masih Alinejad, mengejek ucapan Khamenei itu di Twitter.
Dalam
kicauannya, Alinejad mengejek bahwa bukan tidak mungkin karakter seperti lebah
betina juga akan dipakaikan jilbab.
"Obsesi mereka akan hijab begitu mengerikan.
Orang-orang seperti ini yang mempunyai kekuasaan di Iran," kritiknya.
Sementara
akademisi Arash Azizi menyebut, ucapan Khamenei itu menunjukkan dia tidak fokus
kepada permasalahan yang sedang dihadapi rakyat.
Sementara
Heba Yosry, guru di Mesir, menge-twit, apakah
karena kartun dianggap menggoda pria, sehingga harus memakai jilbab?
Musuh
besar Arab Saudi dan Israel itu dilaporkan sudah menerapkan sensor ketat pada
dunia perfilman setempat.
Interaksi
fisik antara pria dan wanita dilarang, sementara diskusi akan topik yang
dianggap sensitif juga dibatasi.
Berdasarkan
aturan yang diterapkan sejak revolusi 1979, perempuan diharuskan memakai jilbab
yang menutupi leher serta kepala.
Jika
sampai ketahuan bepergian tanpa berhijab, maka perempuan itu akan mendapat
persekusi, bahkan hukuman penjara.
Pada
Oktober 2020, seorang perempuan muda ditahan karena dianggap melakukan
penghinaan, setelah dia ketahuan bersepeda tanpa penutup kepala. [dhn]