Rusia
Negara terpenting kedua dalam hal meneliti, mengembangkan, dan kemudian menyimpan senjata nuklir. Meskipun Rusia berhasil menyusul Amerika di kemudian hari, baru pada tahun 1949 uji coba nuklir pertama yang dilakukan oleh Uni Soviet—nama negara sebelumnya—saat itu terjadi.
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
Itu masih cukup mengejutkan bagi Kekuatan Barat, yang percaya bahwa Rusia tidak akan mampu memproduksi hulu ledak nuklir sampai tahun 1953-1954. Setelah tes pertama, negara yang bersangkutan mulai dengan cepat meningkatkan jumlah hulu ledak yang mereka miliki.
Pada akhir 1980-an, mereka adalah kekuatan utama dalam hal jumlah total hulu ledak yang disimpan. Itu sekitar 40.000 hulu ledak.
Saat ini, mirip dengan Amerika Serikat, Rusia menyimpan sejumlah 6.490 hulu ledak, yang hampir tidak lebih banyak dari Amerika Serikat. Jika dilihat dari jumlah hulu ledak yang dikerahkan, jumlahnya sama dengan yang dikerahkan Amerika, yaitu 1.600 hulu ledak yang dikerahkan.
Dunia juga mengingat tentang fakta bahwa Rusia melakukan lebih dari 700 tes, yang menjadikan mereka negara terpenting kedua dalam hal pengembangan senjata nuklir. Namun, Uni Soviet-lah yang berhasil menciptakan bom terbesar di dunia. Dikenal sebagai Tsar Bomba, yang memiliki hasil ledakan sebesar 50 megaton TNT. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.