John mengatakan sebelumnya kebutuhan keluarganya yang memiliki empat anak sangat tercukupi, karena suaminya memiliki penghasilan sebagai pekerja konstruksi.							
						
							
							
								Namun, sekarang penghasilan sang suami tak lagi cukup karena lonjakan harga-harga yang tajam di AS.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Pemerintah Terbitkan Surat Utang Global Dua Mata Uang Asing, Raup Rp30,63 Triliun
									
									
										
											
										
									
								
							
							
								"Sekarang tidak mungkin bisa cukup tanpa bantuan. Harganya terlalu tinggi," ujarnya seperti dikutip Associated Press.							
						
							
							
								Warga lainnya yakni Diane Martinez, bahkan rela berjalan kaki untuk ikut antre bantuan makanan.							
						
							
							
								"Harga makanan sangat tinggi dan terus naik setiap hari," kata dia.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Rudal Tomahawk AS: Idaman Ukraina-Mimpi Buruk Rusia
									
									
										
									
								
							
							
								Diketahui, lonjakan inflasi yang terjadi di AS bermula dari perang Rusia-Ukraina. Ketegangan antar kedua negara ini memberikan dampak buruk bagi dunia.							
						
							
							
								Kondisi geopolitik ini menyebabkan krisis beruntun mulai dari energi, kemudian berlanjut ke krisis pangan dan juga krisis keuangan. [gun]							
						
					 
					
						Ikuti update 
berita pilihan dan 
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik 
https://t.me/WahanaNews, lalu join.