WahanaNews.co | Orang-orang yang sedang gembira merayakan Hari St. Patrick dikejutkan dengan munculnya seberkas cahaya misterius di langit di kawasan Sacramento pada Jumat malam (17 Maret 2023) lalu.
Mereka kemudian memposting video pemandangan mengejutkan itu di berbagai platform media sosial.
Baca Juga:
Suhu Ekstrem 53 Derajat Celcius, Pemotor Tewas Terpapar Panas di Death Valley
Jaime Hernandez sedang berada di perayaan Hari St. Patrick di Perusahaan Pembuatan Bir King Cong di Sacramento ketika banyak tamu memperhatikan cahaya aneh. Hernandez dengan cepat mengambil gambar cahaya, yang berlangsung selama 40 detik.
“Kami kaget tapi juga takjub melihat cahaya itu,” kata Henandez melalui email, seperti dikutip Associated Press. "Kami belum pernah melihat cahaya seperti itu," lanjutnya.
Tempat pembuatan bir itu kemudian memposting video Hernandez ke akun Instagramnya menanyakan apakah ada yang bisa menunjukkan dengan tepat sumber cahaya misterius itu.
Baca Juga:
California Jadi Negara Peringkat Pertama dalam Kasus Perundungan
Astronom Jonathan McDowell dari Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian menjawab pertanyaan ini. Dalam wawancara dengan Associated Press pada Sabtu (18 Maret 2023), McDowell 99 persen yakin bahwa seberkas cahaya itu adalah sisa-sisa benda luar angkasa yang terbakar.
McDowell mengatakan cahaya tersebut berasal dari peralatan komunikasi Jepang yang mentransmisikan informasi dari Stasiun Luar Angkasa Internasional ke satelit komunikasi dan kemudian kembali ke Bumi. Dengan penonaktifan satelit pada tahun 2017, peralatan tersebut menjadi usang.
Menurut McDowell, perangkat seberat 310 kilogram dikeluarkan dari stasiun luar angkasa pada tahun 2020 karena mengambil ruang dan akan terbakar habis jika dikembalikan ke Bumi.
Potongan-potongan yang terbakar menciptakan pertunjukan cahaya yang spektakuler di langit, kata McDowell. Dia memperkirakan bahwa puing-puing yang terbakar setinggi 40 mil dan bergerak ribuan mil per jam.
Angkatan Luar Angkasa AS telah mengonfirmasi jalur Sistem Komunikasi Antarorbital kembali ke Bumi melalui California, dan waktunya bertepatan dengan cahaya yang dilihat warga di langit.
Angkatan Ruang Angkasa tidak bisa dihubungi pada Sabtu (18/3/2023) lalu, untuk menyampaikan pertanyaan lebih lanjut.
Artikel ini pernah tayang di VOA Indonesia dan Kompas.com. [ast/eta]