Kebanyakan dari gereja tersebut
dikelola oleh Gereja Katolik yang mendorong PM Justin Trudueau mendesak
permintaan maaf dari Vatikan.
Berdasarkan catatan sejarah, aksi
penindasan dan kekerasan di sekolah-sekolah tersebut sudah terjadi selama 165
tahun.
Baca Juga:
Kain Ulos Batak Jadi Primadona di Festival Fashion Kanada 2024
Penindasan terakhir terjadi di tahun
1996.
Seorang kru melakukan pencarian radar
penembus tanah di sebuah lapangan, di mana Cowessess
First Nation mengatakan mereka telah menemukan
751 kuburan massal tak bertanda, di dekat bekas Sekolah Perumahan Marieval
Indian di Grayson, Saskatchewan, Kanada, 18 Juni
2021.
Dalam praktiknya, sekolah memisahkan
paksa anak-anak pribumi dari orang tua mereka.
Baca Juga:
Sindrom Fermentasi Usus, Penyebab Wanita Kanada Mabuk 2 Tahun Meski Tak Konsumsi Alkohol
Dan, selama berada di sekolah,
anak-anak tersebut dibiarkan kelaparan dan menjadi subjek kekerasan fisik
maupun seksual.
Komisi Rekonsiliasi dan Kebanaran di
Kanada, dalam laporannya, menyebut apa yang terjadi sebagai genosida budaya.
Kembali ke perobohan patung, aksi
tersebut dirayakan dengan meriah oleh pengunjuk rasa.