Pada hari Kamis, ribuan nasionalis Yahudi berbaris ke Homesh untuk menandai berakhirnya masa berkabung bagi Dimentman. Pada hari Jumat, pasukan Israel membongkar bangunan yang telah didirikan pemukim di pos terdepan.
Menurut laporan media Israel, pemukim Yahudi diperkirakan akan berbaris lagi ke pos terdepan pada Sabtu malam, menarik seruan di media sosial Palestina agar penduduk desa terdekat waspada.
Baca Juga:
Ketegangan Meningkat, 2 Tentara Iran Gugur dalam Serangan Israel
Bentrokan itu terjadi di tengah meningkatnya kekerasan Israel-Palestina di tempat lain di Tepi Barat dan di Yerusalem timur. Awal bulan ini, seorang Yahudi ultra-Ortodoks terluka parah setelah ditikam oleh seorang penyerang Palestina di luar tembok Kota Tua Yerusalem. Seminggu sebelumnya, seorang militan Hamas melepaskan tembakan di Kota Tua, menewaskan seorang pria Israel. Kedua penyerang dibunuh oleh pasukan Israel.
Kekerasan pemukim Israel terhadap warga Palestina telah menunjukkan peningkatan serupa selama panen zaitun. Pada pertengahan November, pemukim Yahudi menyerang sekelompok petani Palestina dengan semprotan merica dan pentungan di lahan pertanian di sekitar Homesh, melukai empat orang.
Israel merebut Yerusalem Timur dan Tepi Barat dalam perang Timur Tengah 1967, dan wilayah itu sekarang menjadi rumah bagi lebih dari 700.000 pemukim Israel. Sebagian besar masyarakat internasional menganggap permukiman Israel sebagai hambatan ilegal untuk perdamaian.
Baca Juga:
China Kecam Israel atas Pembangunan Permukiman di Wilayah Palestina Terseokupasi
Palestina berusaha menjadikan Yerusalem Timur dan Tepi Barat sebagai bagian dari negara merdeka di masa depan.[qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.