WahanaNews.co | Presiden Vladimir Putin diserukan sekutu dekatnya untuk segera menggunakan senjata nuklir sebagai respons terhadap negara-negara NATO yang telah mempersulit warga Rusia.
Seruan itu disampaikan Vladimir Solovyov, sekutu Putin yang dikenal sebagai propagandis Kremlin.
Baca Juga:
Unggul 87,32 Persen Suara, Vladimir Putin Jadi Pemimpin Terlama di Rusia Setelah Joseph Stalin
Dia mengatakan pemerintah Putin harus menggunakan senjata nuklir melawan Barat untuk melindungi para penutur bahasa Rusia di negara-negara NATO di Baltik.
Solovyov memberikan reaksinya terhadap pembatasan yang diusulkan di Lituania, Latvia dan Estonia pada warga negara Rusia dan warga lokal penutur bahasa Rusia, sebagai tanggapan atas invasi skala penuh Moskow ke Ukraina.
Pemerintah Estonia telah mempersulit warga Rusia untuk memasuki negara itu. Latvia telah mendeklarasikan Rusia sebagai "negara sponsor terorisme", berhenti mengeluarkan visa masuk untuk warga Rusia dan ingin membatasi penggunaan bahasa Rusia di tempat kerja.
Baca Juga:
Pilpres Rusia 2024: Putin Tak Punya Parpol tapi Menang Terus
Sementara itu, Lithuania, yang pada bulan Juni terlibat dalam perselisihan dengan Moskow mengenai pengangkutan barang melalui wilayahnya ke eksklave Rusia; Kaliningrad, telah mendukung dorongan Uni Eropa untuk melarang masuk turis Rusia.
Menyebut negara-negara Baltik sebagai "Nazi", Solovyov berkata; "Anda ingin melarang kami, orang-orang Rusia untuk dapat berbicara dalam bahasa kami sendiri, meskipun 40 persen orang Latvia adalah penutur bahasa Rusia."
"Oke, kami akan mengirim pasukan kami untuk membela penduduk berbahasa Rusia," katanya dalam segmen di acaranya "Full Contact" di saluran Russia-1, yang dilansir Newsweek, Jumat (19/8/2022).