“Saya sudah mulai terbiasa dengan kenyataan bahwa presiden akan berbicara soal penampilan saya, cara saya bicara, asal saya, siapa saya, semua itu dilakukan hanya untuk mengalihkan perhatian dari perjuangan yang saya bawa,” ucap Mamdani.
Salah satu gagasan utama Mamdani adalah reformasi perpajakan untuk mendorong keadilan ekonomi.
Baca Juga:
Diserang Bertubi-tubi, Iran Ungkap Kerusakan Berat pada Situs Nuklirnya
Ia ingin menaikkan pajak terhadap para miliarder di New York dan meringankan beban pajak rumah tangga di wilayah pinggiran kota yang selama ini dinilai tidak proporsional.
“Sebutlah itu demokrasi atau sosialisme demokratis. Yang jelas, harus ada distribusi kekayaan yang lebih adil untuk semua anak Tuhan di negeri ini,” katanya, mengutip tokoh hak sipil Martin Luther King Jr.
“Saya tidak percaya kita seharusnya punya miliarder,” lanjutnya.
Baca Juga:
Bikin Trump Murka, Intelijen AS Sebut Serangan ke Iran Gagal Hancurkan Nuklir
“Karena itu terlalu banyak uang dalam kondisi ketimpangan yang sangat besar seperti sekarang ini. Yang kita butuhkan adalah lebih banyak keadilan.”
Ia menambahkan bahwa kebijakan tersebut bukan didasari ras, melainkan evaluasi terhadap wilayah-wilayah yang saat ini terbebani pajak berlebih.
Meskipun mendapatkan dukungan dari tokoh progresif seperti Alexandria Ocasio-Cortez, kemenangan Mamdani dalam pemilihan pendahuluan Demokrat pada 24 Juni memicu kekhawatiran di kalangan Demokrat moderat.