Menurut Ulul, meskipun Indonesia telah berjuang untuk bangkit sampai pada titik bisa merasakan masa new normal dan semua pihak telah bekerja sama supaya pandemi terkendali, kisah soal pandemi Covid-19 tidak boleh pernah dilupakan atau bahkan hilang dalam kurun waktu 5-15 tahun lagi.
Sebab selama masa itu, banyak pasien di luar penyakit Covid-19 seperti ibu hamil tidak mendapatkan layanan kesehatan yang semestinya.
Baca Juga:
Pembunuhan Berencana di Muaro Jambi, Pelaku Terancam Hukuman Mati
Banyak pasien bahkan harus mengalami sulitnya mendapatkan oksigen yang ketika itu tersedia dalam jumlah terbatas.
Para tenaga kesehatan juga banyak yang tumbang, akibat kelelahan bekerja tanpa henti memberikan pelayanan.
Ia mengatakan setiap hal yang terjadi selama pandemi harus diambil hikmahnya untuk direnungkan, dan dijadikan pembelajaran untuk menghadapi berbagai jenis pandemi yang berpotensi terjadi di masa depan.
Baca Juga:
Pasca Pemblokiran Jalan, Polsek Mandiangin Bersama Personil Brimob Patroli Gabungan
Oleh karenanya, Dokter Spesialis Kandungan itu meminta setiap pihak terutama media, untuk mengabadikan setiap momen pilu tersebut agar perjuangan setiap tenaga kesehatan yang gugur tidak sia-sia.
Dalam kesempatan itu, PB IDI menyarankan supaya tanggal 15 Maret dijadikan sebuah hari peringatan khusus untuk merefleksikan kembali keterpurukan akibat Covid-19. Ia menyarankan hari itu dijadikan sebagai Hari Pandemi Nasional atau Hari Kesadaran Kesehatan.
“Bagaimanapun juga mereka pahlawan buat kita semuanya, tanpa pengorbanan mereka kita tidak bisa sampai di titik ini. Kita harus peringati dengan begitu, kita bisa memberikan hikmah, pembelajaran dan lebih siap lagi kalau ada pandemi di masa yang akan datang,” katanya yang juga Anggota Tim Bidang Advokasi Tim Mitigasi IDI. [Tio/Ant]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.