Jika seseorang tidak mengonsumsi cukup makanan di siang hari, kemungkinan besar terbangun pada tengah malam dengan perasaan lapar.
Dilansir dari medicalnewstoday.com, berdasarkan pedoman diet seorang wanita dewasa yang cukup aktif harus mengonsumsi 1.600–2.400 kalori per hari. Sedangkan pria, kisarannya adalah 2.000–3.000 kalori. Bila seseorang mengonsumsi terlalu sedikit kalori, mereka mungkin terbangun dengan rasa lapar yang merupakan sinyal tubuh membutuhkan lebih banyak energi, untuk menebus kalori yang terbakar.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
3. Perubahan dalam olahraga
Saa seseorang mulai berolahraga lebih banyak, mereka kemungkinan akan membakar lebih banyak kalori. Olahraga menghabiskan jauh lebih banyak energi daripada aktivitas lain. Mengganti rutinitas olahraga lama dengan yang baru dapat memberikan efek yang sama.
4. Kurang tidur
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Menurut sebuah jurnal, pola tidur yang terganggu dapat menyebabkan nafsu makan meningkat. Hal ini berpotensi menyebabkan seseorang terbangun dalam keadaan lapar di malam hari.
5. Faktor psikologis dan fluktuasi hormonal
Dikutip dari healthyeating.sfgate.com, ada hormon tertentu yang mengatur rasa lapar dan kenyang, yaitu Ghrelin dan Leptin. Dalam kondisi fisiologis tertentu, Ghrelin memberikan sinyal sehingga membuat seseorang menginginkan gula, lemak, dan garam. Kondisi fisiologis tersebut antara lain stres, kurang tidur atau menstruasi. [gab]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.