“Dengan berbagai cara, angka kematian bisa kita kendalikan, walaupun jemaah lansia, walaupun jemaah punya komorbid, tapi bisa kita kendalikan," ungkap dr Budi.
Baca Juga:
Penjabat Gubernur Gorontalo Sambut Kedatangan Kloter 12 Haji 2024
Penguatan promosi kesehatan
Lebih lanjut, dia berkata, kerentanan kesehatan jemaah dapat diantisipasi melalui penguatan promosi kesehatan.
Berbagai upaya promosi kesehatan dilakukan tim, mulai dari kampanye #jangantungguhaus dari awal sebelum keberangkatan jemaah haji. Ada pula seruan terhadap penggunaan alat pelindung diri (APD), terutama saat keluar pondokan dan beribadah.
Baca Juga:
Jemaah Haji Meninggal Tembus 1.000 Akibat Cuaca Panas Mendidih di Arab
Serta adanya kampanye untuk minum obat teratur bagi jemaah haji risiko tinggi, dan memiliki komorbid.
“Untuk menjaga jemaah tetap sehat dan mencegah atau memperburuk kekambuhan," kata Budi.
Dari sisi kapasitas tenaga kesehatan, pihaknya telah melakukan berbagai hal termasuk penguatan formasi 30, di mana setiap 30 jemaah risiko tinggi di masing-masing kloter harus selalu didampingi oleh Tenaga Kesehatan Haji (TKH) kloter.