Namun,
biasanya, kesehatan akan menjadi menarik ketika sehat itu pergi.
Sebab, setelah
sehat itu pergi dari dalam diri, maka sehat akan menjadi sangat mahal.
Baca Juga:
Puskesmas Tandang Buhit Balige Tak Kunjung Rampung, PPK: Dikenakan Denda Keterlambatan hingga tanggal 30 Desember 2024
"Tantangannya
sehat tidak perlu urgency makanya
seseorang semena-mena terhadap kesehatannya," kata Ade Rai.
Ade Rai
menilai, masyarakat Indonesia cenderung tidak peduli dan tidak mau
belajar tentang sehat.
Karena
hal itu, kasus Covid-19 terus meningkat.
Baca Juga:
Tips Tetap Bugar dan Produktif di Musim Hujan
Dia
berharap, masyarakat lebih peduli akan kesehatannya.
"Hari
ini, kecerdasan masyarakat atas kesehatan itu jongkok,
sehingga akhirnya ibaratnya kita semua ya udah enggak usah ngapa-ngapain. Ibaratnya kita begini
nungguin ada ksatria yang menolong. Mau sampai kapan?" ucap Ade Rai.
"Jawabannya
adalah ada di dalam diri kita, yang namanya protokol sehat, protoksi kesehatan.
Imunitas kesehatan, ajak masyarakat untuk hidup sehat, yuk atur pola makan,
melakukan aktivitas olahraga, bukan malah kebalikannya, sarana olahraga malah ditutup,"
tutur Ade Rai. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.