Lantaran masih mengejar target vaksinasi booster 50 persen, Syahril mengakui bahwa pemerintah kesulitan mencari masyarakat yang mendaftarkan diri untuk vaksin booster.
Menurut dia, kendala pemerintah cukup beragam.
Baca Juga:
Dinas Kesehatan Yogyakarta Targetkan 30.702 Anak Terima Imunisasi Polio pada PIN 2024
"Booster ini belum capai target 50 persen karena banyak faktor, salah satunya adalah menurunnya atau keengganan masyarakat melakukan booster terutama setelah Lebaran Idul Fitri," ujar Syahril.
Ia mengatakan, keengganan itulah yang menyebabkan vaksinasi tidak secepat sebelum mudik Lebaran.
Padahal, jika seseorang belum menerima vaksin booster maka lebih berisiko terjadi turunnya kekebalan untuk mencegah pasien mengalami gejala lebih berat.
Baca Juga:
Pemkab Batang, Massifkan Pencegahan Kasus Flu Singapura (HFMD)
Oleh karena itu, Syahril mengimbau kepada masyarakat untuk segera mendapatkan vaksin booster di layanan kesehatan terdekat.
"Vaksin booster juga memberikan imunitas atau kekebalan tubuh agar masyarakat yang divaksin itu mempunyai imunitas yang tinggi agar gejala Covid-19 tidak terlalu berat," lanjut dia.
Pemerintah juga berupaya meningkatkan penerima vaksin booster dengan bekerja sama atau menggerakan stakeholder, seperti TNI/Polri, Satgas, pihak swasta dan media agar meningkatkan kembali sentra vaksinasi.