WahanaNews.co | Risiko alergi pada anak-anak di Indonesia saat ini menjadi tantangan serius bagi orangtua, salah satunya alergi susu sapi.
Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi alergi dapat berpotensi mengancam tumbuh kembang optimal anak.
Baca Juga:
Didampingi Kemenkes, Ibu Mendiang Dokter Aulia Melapor ke Polda Jateng
Di negara berkembang, angka kejadian alergi makanan yang disebabkan tidak cocok susu sapi masih menjadi alergen makanan yang sering dialami anak-anak di usia dini.
Di mana, 3 dari 10 anak Indonesia tidak cocok susu sapi dan 2 dari 3 anak yang tidak cocok susu sapi disebabkan karena alergi.
"Protein susu sapi merupakan makanan penyebab alergi terbesar kedua setelah telur pada anak-anak di Asia. Kasein dan whey adalah protein dalam susu sapi yang menyebabkan reaksi alergi. Reaksi-reaksi ini dapat diperantarai Imunoglobulin E (IgE) atau non-IgE," kata Dokter Anak Konsultan Alergi Imunologi, Prof. Dr. dr. Budi Setiabudiawan, Sp.A(K), M. Kes, dalam webinar bersama Danone, baru-baru ini.
Baca Juga:
Menkes Budi Gunadi: Perundungan di PPDS Sudah di Luar Batas, Korban Alami Pelecehan Seksual
Reaksi alergi yang diperantarai IgE cenderung memiliki manifestasi klinis yang lebih berat, memakan waktu lebih lama untuk sembuh tetapi lebih mudah untuk mendiagnosisnya.
Biasanya, anak-anak yang alergi terhadap susu sapi dapat mengalami berbagai keluhan.
"Manifestasi terbanyak di kulit berupa dermatitis atopik atau eksim sebesar 35 persen," imbuh Prof Budi.