Gejala lain di kulit berupa Urtikaria sebesar 18 persen.
Sementara, keluhan di saluran pernapasan berupa asma (21 persen) dan Rinitis Alergi (20 persen).
Baca Juga:
Tips Sederhana Rawat Kesehatan Kulit Pasca Lebaran
Pada gejala di saluran Cerna berupa diare (53 persen) dan kolik (27 persen). Beberapa kasus yang jarang terjadi bisa menimbulkan anafilaksis sebesar 11 persen.
Kondisi ini harus segera diatasi karena anak berisiko tidak mendapatkan nutrisi penting dari pembatasan konsumsi susu sapi.
Sehingga, berisiko mengalami kekurangan asupan nutrisi yang bisa memengaruhi tumbuh kembangnya.
Baca Juga:
Simak Cara Hindari Hipertensi dan Kolesterol Usai Perayaan Idulfitri
Selain itu, dalam aspek perkembangan anak, gangguan alergi juga bisa berdampak pada fisik, sosial, dan kognitifnya, seperti gangguan daya ingat, kesulitan bicara, konsentrasi berkurang, hiperaktif dan lemas, yang bisa menyebabkan anak menjadi cenderung kurang percaya diri saat bersosialisasi.
Maka dari itu, kondisi alergi pada anak harus menjadi perhatian serius, karena dalam jangka panjang bisa menghambat terwujudnya Generasi Emas Indonesia 2045.
Salah satu upaya pertama untuk mengatasi kondisi ini yakni memberikan nutrisi ASI.