WahanaNews.co | Tidak sedikit orang yang mengalami kecemasan dan masalah tidur yang berkaitan dengan kecemasan atau disebut insomnia menggunakan obat Lorazepam.
Lorazepam juga dapat digunakan untuk membantu pasien merasa rileks sebelum menjalani operasi, atau sebagai perawatan medis lainnya.
Baca Juga:
Tips Ampuh Agar Penderita Insomnia Bisa Tidur Cepat dan Nyenyak
Lorazepam merupakan kelompok obat benzodiazepin.
Namun, untuk dapat mengatasi insomnia dengan lorazepam harus berdasarkan resep dokter. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, cairan, dan suntikan. Lantas, bagaimana aturan pakai obat lorazepam untuk atasi insomnia?
Mengatasi Insomnia dengan Lorazepam Sesuai Aturan Pakai
Baca Juga:
Fakta-fakta Ilmiah Soal Tidur yang Jarang Diketahui, Simak Yuk!
Seperti yang sudah disebutkan, penggunaan lorazepam untuk mengatasi insomnia yang berkaitan dengan kecemasan harus berdasarkan resep dokter. Sebab penggunaan lorazepam tidak disarankan lebih dari empat minggu, sehingga dokter akan menentukan berapa lama kamu akan menggunakannya.
Orang yang menggunakan lorazepam lebih dari sebulan akan mengalami ketergantungan. Ketika ia berhenti, maka gejala penarikan dapat terjadi. Itulah pentingnya menggunakan obat ini sesuai instruksi dari dokter.
Setiap orang dapat menerima dosis lorazepam yang berbeda-beda, tergantung pada usia dan kondisinya. Namun, untuk mengatasi insomnia terkait kecemasan, dokter biasanya meresepkan 1 hingga 2 miligram sebanyak sekali sehari dan dikonsumsi menjelang tidur.
Pastikan untuk mengonsumsi lorazepam persis seperti yang dianjurkan dokter, mulai dari dosis hingga waktu konsumsi yang disarankan. Upayakan selalu meminum dosis lorazepam pada waktu yang sama setiap hari selama pengobatan. Cara tersebut juga membantu kamu mengingat untuk meminumnya. Obat lorazepam dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Telan table dengan segelas air putih.
Adakah Efek Samping Lorazepam?
Seperti obat lainnya, obat ini juga dapat menyebabkan efek samping meskipun tidak dialami oleh semua orang yang menggunakannya. Beberapa efek samping yang umum terjadi yaitu:
- Kantuk.
- Pusing.
- Kelelahan.
- Lemah.
- Mulut kering.
- Diare.
- Mual.
- Nafsu makan berubah.
- Perubahan suasana hati, gelisah atau gembira.
- Sembelit.
- Sulit buang air kecil.
- Sering buang air kecil.
- Penglihatan kabur.
- Terjadi perubahan dalam minat atau kemampuan seks.
Risiko efek samping dapat meningkat jika lorazepam berinteraksi dengan obat-obatan lainnya yang dikonsumsi sekaligus. Obat-obatan yang berinteraksi dengan lorazepam juga dapat menurunkan khasiat, memengaruhi waktu kerja obat, atau justru mengurangi efek samping lorazepam.
Kamu tidak harus berhenti minum salah satu obat. Namun, sebaiknya bicarakan dengan dokter tentang bagaimana mengelola interaksi obat. Berikut ini obat yang umumnya dapat berinteraksi dengan lorazepam:
- Obat anti kecemasan, seperti diazepam dan oxazepam.
- Antikonvulsan seperti valproat.
- Antidepresan,seperti amitriptyline, imipramine, nortriptyline.
- Antihistamin yang menyebabkan sedasi, seperti diphenhydramine.
- Kontrasepsi oral.
Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati penyakit mental, seperti clozapine dan thioridazine.
Selama menjalani perawatan, tetaplah untuk menepati janji temu dengan dokter agar kemajuan atau hambatan pengobatan dapat diketahui. Jika ada kemajuan dalam pengobatan, dokter akan merekomendasikan pengurangan dosis lorazepam secara bertahap.
Mengurangi dosis secara bertahap sebelum berhenti sepenuhnya adalah hal yang penting. Khususnya untuk mengurangi risiko efek penarikan. Penting untuk mengikuti instruksi dari dokter secara hati-hati.
Itulah yang perlu diketahui tentang aturan pakai lorazepam. Selalu ingat untuk menggunakan obat sesuai instruksi dokter agar pengobatan insomnia bisa berjalan secara efektif. [rna]