Secara terpisah, seorang ahli penyakit menular dari University of East Anglia Profesor Paul Hunter menyampaikan, gelombang subvarian Centaurus BA.2.75 kemungkinan bisa menjadi yang paling tidak mematikan.
Hal tersebut tidak diharapkan menyerang Inggris sampai akhir tahun ini dikarenakan belum memperoleh pijakan yang cukup kuat untuk menggantikan subvarian Omicron BA.5.
Baca Juga:
Kenali Perbedaan Varian Covid EG.5, Delta dan Omicron
Subvarian BA.2.75 adalah turunan substrain BA.2 Omicron yang menyebabkan gelombang terakhir Covid-19 pada April 2022.
Analisis awal menunjukkan bahwa varian Centaurus atau subvarian BA.2.75 lebih mudah menular dibandingkan BA.2 dan BA.5 yang mendorong kenaikan kasus di Inggris, tapi tidak ada bukti menunjukkan subvarian BA.2.75 lebih mungkin menyebabkan penyakit serius.
Dituliskan Marca, gejala subvarian Omicron Centaurus yang ditimbulkan secara umum mirip dengan varian Omicron lainnya seperti demam, kelelahan, sakit kepala, batuk, dan pilek.
Baca Juga:
Muncul Varian Covid-19 di Denmark dan Inggris, Masyarakat Diminta Waspada
Sementara itu, gejala berupa kehilangan penciuman (anosmia), kehilangan rasa (ageusia), muntah, dan diare telah terdeteksi pada subvarian BA.4 dan BA.5. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.