WahanaNews.co, Jakarta - Singapura masuk dalam jajaran negara 'panjang umur' alias blue zone. Itu didefinisikan sebagai tempat di mana masyarakat bisa hidup lebih lama dan lebih sehat.
Pencipta istilah 'blue zone', Dan Buettner, mengatakan Singapura menjadi negara dengan angka harapan hidup yang disesuaikan dengan kesehatan tertinggi di dunia.
"Jadi, apapun yang dilakukan Singapura, mereka berupaya menghasilkan kehidupan terpanjang dan tersehat di planet ini," tutur Buettner, seperti dilansir dari detikcom.
Baca Juga:
Sering Dikira Maag, Nyeri Lambung Bisa Jadi Alarm Kanker Mematikan
Dalam buku The Blue Zones, Buettner menyebut ada lima wilayah Blue Zones. Di antaranya adalah Okinawa (Jepang), Sardinia (Italia), Ikaria (Yunani), Loma Linda (California, AS), dan Semenanjung Nikoya (Kosta Rika).
Umumnya, wilayah Blue Zone terbentuk dari cara hidup tradisional, yang berkontribusi pada umur panjang masyarakatnya. Namun, Singapura adalah Blue Zone yang 'direkayasa'.
Masyarakat di sana juga tidak mengadopsi gaya hidup tradisional yang biasanya diterapkan oleh wilayah Blue Zone sebelumnya. Lalu, bagaimana Singapura bisa menjadi wilayah Blue Zone?
Baca Juga:
BPJS Kesehatan Gandeng Kampus, Perkuat Ketahanan Pembiayaan JKN Lewat Lomba Aktuaria
Dikutip dari berbagai sumber, berikut 9 hal yang menjadi kekuatan Singapura menjadi wilayah Blue Zone:
1. Gaya hidup aktif
Dikutip dari CNBC, infrastruktur kota mendorong masyarakat lebih aktif secara fisik. Mereka merancang taman dengan baik, jalur ramah pejalan kaki, dan sistem transportasi umum yang luas yang mendorong berjalan kaki.