WahanaNews.co | Di Indonesia, jumlah anak yang mengalami obesitas meningkat setiap tahunnya, terutama anak usia 5–12 tahun. Namun, tidak hanya di Indonesia, di negara lainnya pun ditemukan banyak anak yang kelebihan berat badan.
Bahkan, WHO menyatakan ada sekitar 1 milliar kasus obesitas di seluruh dunia dan 39 juta penderitanya adalah anak-anak.
Baca Juga:
Penyakit yang Rentan Diidap oleh Pekerja Shift Malam
Obesitas pada masa anak-anak berpotensi menimbulkan berbagai gangguan, seperti sleep apnea, gangguan perkembangan tulang, atau masalah psikososial. Obesitas pada anak juga berkaitan dengan obesitas ketika dewasa yang berpotensi menimbulkan diabetes dan penyakit jantung.
Penanganan Obesitas pada Anak
Penanganan obesitas tergantung usia dan ada tidaknya kondisi medis yang diderita oleh anak. Mengingat anak masih tumbuh dan berkembang, pengaturan diet pada anak obesitas adalah diet dengan gizi seimbang sesuai kebutuhannya.
Baca Juga:
Dokter Jelaskan Adiksi Gawai Sebabkan Obesitas dan Kehilangan Ingatan
Target penurunan berat badan pada anak obesitas sangat minimal, yaitu hanya 0,5–2 kg per bulan atau cukup dipertahankan agar tidak bertambah karena proses pertumbuhan masih berlangsung.
Dokter anak akan mengevaluasi penyebab obesitas, asupan makanan, dan aktivitas anak. Prinsip dari penanganan obesitas pada anak adalah mengatur asupan nutrisi dan meningkatkan aktivitas fisik anak.
Pengaturan Asupan Makan Anak Obesitas