Orang tua bisa melakukan konsultasi ke dokter untuk menentukan asupan makan yang sesuai dengan kebutuhan anak. Ajarkan untuk mengenali rasa lapar dan rasa kenyang, serta jangan paksa anak untuk terus makan ketika sudah kenyang.
Selain mengajari anak mengenali rasa lapar dan kenyang, pembatasan asupan kalori dapat dilakukan dengan mengurangi asupan lemak dan karbohidrat serta meningkatkan asupan serat dan air. Setidaknya, anak disarankan mengonsumsi buah dan sayur 5 porsi sehari, disertai minum air putih yang banyak.
Baca Juga:
Penyakit yang Rentan Diidap oleh Pekerja Shift Malam
Berikut ini adalah beberapa tips yang orang tua bisa terapkan untuk membatasi asupan makan pada anak yang mengalami obesitas:
Pastikan anak makan secara teratur 3 kali sehari dengan camilan 1–2 kali per hari. Camilan yang dimaksud meliputi apel, jeruk, atau pir.
Hindari buah berkalori tinggi, seperti mangga atau durian.
Ajarkan anak untuk hanya minum air putih dan jauhkan anak dari minuman bersoda atau susu dengan rasa.
Pastikan anak tidak makan sambil bermain atau menonton televisi.
Hindari memberi makanan sebagai hadiah ketika anak berhasil melakukan sesuatu.
Hindari memberi makanan siap saji atau makanan yang manis.
Batasi asupan susu hanya 500 ml/hari untuk anak berusia lebih dari 2 tahun dan ganti susu full cream dengan susu skim atau susu rendah lemak.
Biasakan anak sarapan pagi. Penelitian menunjukkan anak yang tidak sarapan berisiko 43% lebih tinggi untuk mengalami obesitas.
Pengaturan Aktivitas Fisik pada Anak dengan Obesitas
Baca Juga:
Dokter Jelaskan Adiksi Gawai Sebabkan Obesitas dan Kehilangan Ingatan
Untuk menurunkan berat badan, anak obesitas disarankan melakukan aktivitas fisik selama 1 jam setiap harinya. Ayah dan Bunda bisa mulai mencoba mengajak anak untuk berjalan atau bersepeda di lingkungan sekitar rumah. Selain berjalan atau bersepeda, anak juga bisa melakukan lompat tali, sepak bola, basket, atau renang.
Kurangi pula aktivitas yang dilakukan dengan duduk atau berbaring, seperti menonton televisi dan bermain gadget, karena kegiatan tersebut sering dilakukan selama berjam-jam setiap harinya.
Oleh karena itu, batasi jumlah screen time setidaknya selama 2 jam sehari untuk anak berusia di atas 2 tahun dan seminimal mungkin untuk anak di bawah 2 tahun.