Bayi usia 6–9 bulan sudah dapat mulai dikenalkan dengan pasta gigi berfluoride, asalkan digunakan dalam jumlah sangat sedikit.
“Yang perlu diingat di anak-anak itu bukan hanya gigi susu tetapi ada gigi tetap sehingga gigi susunya ada 20, gigi tetapnya ada 32. Bayangkan kalau di gigi dewasa itu cuma 32, di gigi anak-anak itu ada 52, sehingga pemberian fluoride itu sangat penting,” ungkap dokter yang praktik di RS Medistra Jakarta ini.
Baca Juga:
Sebelum Imunisasi, Dokter Tak Anjurkan Beri Obat Penurun Demam kepada Anak
Lebih lanjut, drg. Aliyah juga menjelaskan kesalahpahaman orangtua mengenai pasta gigi berfluoride yang dianggap berbahaya jika tertelan.
Ia menekankan pentingnya membiasakan anak untuk meludah setelah menyikat gigi, namun tidak berkumur.
“Soal tertelan, yang sering miskomunikasi di antara para orangtua adalah tidak boleh tertelan. Semua fluoride itu harus tertelan memang, ada tagline-nya spit don't rinse yaitu meludah jangan dikumur. Jadi biasakan anak-anak itu untuk meludah tetapi jangan berkumur. Kenapa? agar fluoride-nya tetap melekat di gigi sehingga bisa berfungsi dengan baik,” lanjutnya.
Baca Juga:
Trik Ampuh Mengatasi Masuk Angin dengan Alami
Selain itu, ia menyebut bahwa struktur dan kekuatan gigi anak juga dipengaruhi oleh faktor genetik.
Sejak masih berbentuk embrio, gigi dan rahang memiliki peluang yang sama untuk mewarisi bentuk dari ayah maupun ibu.
“Karena proses ayah dan ibu itu pada saat pembentukan gigi dan tulang rahang itu sama, jadi anak bisa menurunkan rahang ayahnya, atau kebalikan semua ikut ibunya itu bisa juga, seperti itu,” terangnya.