Diketahui, tidur yang buruk telah dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2, obesitas, hipertensi, depresi, dan gangguan fungsi kekebalan tubuh. Itu juga dapat mempengaruhi kinerja kognitif dan menghambat pengambilan keputusan.
Dr. Gill Jenkins, seorang dokter umum, memperingatkan tentang risiko kesehatan dari terlalu sedikit tidur berkualitas tinggi. Dia mencatat, tidur kurang dari enam jam semalam telah ditemukan untuk meningkatkan kadar protein C-reaktif dan meningkatkan penanda kerusakan hati.
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
Memasukkan dua cangkir teh ke dalam rutinitas malam kita dapat membuat perbedaan yang signifikan dalam kualitas tidur dan kesehatan kita secara keseluruhan, menurut ulasan tersebut.
"Perubahan gaya hidup termasuk minum teh dan kebersihan tidur dapat membuat perbedaan," pesan Dr Bond. [Tio/VoI]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.