Untuk sampai pada temuan tersebut, para peneliti melakukan surveu nasional yang melibatkan 3.760 orang laki-laki dan perempuan berusia 30-64 tahun di Finlandia.
Mereka ini bekerja setiap saat pada tahun sebelum survei dilakukan. Untuk mengetahui karakteristik tidur para partisipan ini, peneliti menggunakan kuesioner dan pemeriksaan fisik yang dilakukan dokter.
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
Para peneliti juga mengumpulkan data soal absensi kerja para partisipan dari Lembaga Asuransi Sosial Finlandia. Mereka mengikuti data ini selama tujuh tahun.
"Gejala Insomnia harus dideteksi dini untuk membantu mencegah penyakit dan penurunan kesehatan. Suksesnya pencegahan insomnia tidak hanya meningkatkan kesehatan dan kemampuan bekerja para karyawan, tetapi juga dapat menghemat biaya karena adanya penyakit," tutup Lalluka.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.