Untuk penularan dari manusia ke manusia lain, kasusnya juga pernah ditemukan di India dan Bangladesh.
Seperti kasus penularan dari hewan ke manusia, penularan antarmanusia ini juga terjadi lewat kontak dengan urin atau tinja manusia yang terjangkit virus.
Baca Juga:
Banyak Warga Israel Masuk RS, Ini Fakta-fakta Serangan Virus Mematikan West Nile
Itu pula yang menyebabkan kasus penularan semacam ini sebagian besarnya terjadi di kalangan pekerja atau pengunjung rumah sakit.
Satu hal yang perlu diperhatikan lagi, virus Nipah juga diketahui bisa menjangkiti hewan peliharaan di rumah. Anjing dan kucing pun tak terkecuali. Hanya saja, penularan yang paling cepat ada pada babi.
Sejauh ini, belum ada obat atau vaksin yang tersedia untuk manusia atau hewan guna mengatasi virus Nipah.
Baca Juga:
Demam Lassa Menyebabkan 156 Kematian di Nigeria dalam Empat Bulan Terakhir
Oleh karena itu, masyarakat perlu melakukan upaya pencegahan dengan semaksimal mungkin.
Bagi peternak babi, hal yang paling penting untuk dilakukan adalah membersihkan dan memberi disinfektan di kandang.
Jika terlanjur ada hewan diduga terjangkit virus Nipah, maka hewan tersebut harus dikarantina agar tidak membaur dengan hewan lain. Jika hewannya mati, bangkainya harus dimusnahkan atau dikubur.