Yang membuat studi ini menonjol adalah partisipasi kelompok masyarakat yang selama ini jarang dilibatkan dalam riset serupa, yakni individu dari latar belakang ekonomi rendah dan komunitas kulit hitam, yang cenderung tinggal di area dengan akses terbatas terhadap ruang berjalan kaki yang aman.
“Meski manfaat jalan kaki sudah banyak diketahui, hanya sedikit penelitian yang meneliti dampak kecepatan jalan terhadap kematian, terutama pada populasi Afrika-Amerika dan kelompok berpenghasilan rendah,” ungkap Zheng.
Baca Juga:
Jalan Kaki di Tanjakan, Kunci Sehatkan Jantung dan Perkuat Paru-paru
Dr. Lili Liu, sesama peneliti epidemiologi dari universitas yang sama, menambahkan bahwa temuan ini harus mendorong perubahan pendekatan dalam kebijakan kesehatan masyarakat.
“Program kesehatan masyarakat dan inisiatif berbasis komunitas dapat menekankan pentingnya berjalan cepat, sekaligus menyediakan sarana dan dukungan agar kebiasaan ini dapat dijalankan oleh semua kelompok masyarakat,” kata Liu.
Penelitian ini memperkuat argumen bahwa langkah kecil yang dilakukan secara rutin bisa membawa perubahan besar bagi kesehatan jangka panjang, terutama di kalangan yang paling rentan terhadap risiko kematian dini.
Baca Juga:
Jangan Anggap Sepele, Ini 7 Manfaat Jalan Kaki bagi Kesehatan Tubuh
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.