Kamu akan diberikan 10 pertanyaan dan di akhir sesi, terdapat skor yang terkumpul berdasarkan jawaban untuk kemudian mendeteksi apakah terjadi kemungkinan risiko anemia.
Anemiameter bisa diakses melalui akun resmi Instagram @Sangobion4Life serta situs Sangobion.co.id.
Baca Juga:
Mengenal Bintik Merah di Kulit karena Anemia? Begini Cara Mengobatinya
Acara peresmian juga dihadiri oleh Ketua Umum Perhimpunan Hematologi & Transfusi Darah Indonesia (PHTDI), Dr.dr. TB. Djumhana Atmakusuma, SpPD-KHOM.
Dr Djumhana menyampaikan bahwa, “Kekurangan zat besi dapat membatasi pengiriman oksigen ke sel, mengakibatkan sering kelelahan, tidak produktif, dan penurunan imunitas tubuh. Maka dari itu, menjaga keseimbangan zat besi dalam tubuh sangat penting bagi kesehatan, sebagai salah satu cara untuk mengatasi kelelahan dan anemia.”
Lebih lanjut, dr.Djumhana menyampaikan bahwa zat besi sebenarnya memberikan banyak manfaat bagi kesehatan yang tidak kalah pentingnya dengan nutrisi serta vitamin lain.
Baca Juga:
Cegah Stunting, Remaja Putri Diimbau Cegah Penyakit Anemia
Diantaranya dapat membantu memaksimalkan fungsi otak supaya lebih fokus, memaksimalkan fungsi otot, mempercepat proses penyembuhan, membentuk hemoglobin sebagai pembawa oksigen ke seluruh tubuh, dan berperan memenuhi kebutuhan janin serta plasenta untuk ibu hamil.
Ada beberapa gejala dan tanda dari kekurangan zat besi atau Anemia defisiensi besi (ADB), baik yang terlihat maupun dapat dirasakan. Dr.Djumhana mengklasifikasikan tanda yang terlihat seperti kuku rapuh, bibir pecah-pecah, sariawan, rambut rontok, dan muka tampak puncak.
Sedangkan untuk gejala yang dapat dirasakan biasanya dalam bentuk kelelahan, sakit kepala, nafas pendek, susah konsentrasi, pusing, sulit tidur, rentan terkena infeksi, dan tangan serta kaki terasa dingin.