WAHANANEWS.CO, Jakarta - Bagi banyak orang, menyesap secangkir teh hangat setelah makan menjadi rutinitas yang menenangkan.
Aromanya yang khas dan rasanya yang lembut membuat teh sering dipilih sebagai minuman penutup setelah menyantap makanan berat.
Baca Juga:
Aman dari Ancaman AI, Ini 10 Pekerjaan yang Menjanjikan Cocok untuk Pemula
Kebiasaan ini juga sering dianggap bermanfaat karena dipercaya mampu membantu pencernaan serta menyegarkan mulut.
Namun, meski terlihat menyehatkan, ternyata minum teh tepat setelah makan bisa memberikan dampak yang kurang baik bagi kesehatan jika dilakukan terlalu sering.
Hal ini dijelaskan dalam artikel kesehatan yang dilansir dari halodoc.com, yang mengungkap bahwa meskipun minum teh memang terasa menyegarkan, kebiasaan tersebut justru dapat memengaruhi penyerapan nutrisi penting dalam tubuh.
Baca Juga:
Ahli Gizi Ungkap Batas Normal Kentut dan Tanda Bahaya Pencernaan
Salah satu alasan utama mengapa minum teh setelah makan bisa berdampak negatif adalah karena teh mengandung asam fitat.
Zat ini diketahui dapat menghambat penyerapan beberapa mineral penting seperti zat besi, seng, dan magnesium.
Jika kebiasaan ini dilakukan terus-menerus, tubuh bisa mengalami defisiensi zat besi yang pada akhirnya berisiko menyebabkan anemia.