Salazar dan timnya kemudian menguji tiga merek vape sekali pakai yang populer di Amerika Serikat, yaitu ELF Bar, Flum Pebble, dan Esco Bar.
Mereka menguji perangkat dalam keadaan baru dan setelah 1.500 kali hisapan buatan untuk mensimulasikan penggunaan penuh. Hasilnya menunjukkan lonjakan signifikan logam berat dalam uap, termasuk nikel, kromium, antimoni, dan timbal.
Baca Juga:
Produksi Liquid Vape Narkoba di Jakbar Dibongkar Polisi
Komponen pemanas di dalam vape diyakini menjadi penyebab utama pelepasan logam ke dalam uap yang dihirup.
Kromium dan nikel dari koil yang aus larut ke dalam cairan dan kemudian masuk ke paru-paru.
Bahkan dalam beberapa kasus, kandungan logam meningkat hingga 1.000 kali lipat selama masa pakai perangkat.
Baca Juga:
Informasi WHO Keliru Membuat Perokok Indonesia Meragukan Vape - Polling
Yang paling mengejutkan, cairan dari vape Esco Bar mengandung kadar timbal mencapai 175.000 mikrogram per kilogram, jumlah yang setara dengan mengisap 20 bungkus rokok.
Tak hanya membahayakan paru-paru, logam seperti timbal (Pb) berisiko menyebabkan kerusakan neurologis, terutama pada remaja.
Nikel dan antimoni dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, sementara seng dan tembaga dalam kadar tinggi bisa mengiritasi saluran napas.