WahanaNews.co | Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Kepala Dinas Kesehatan Diauddin mengimbau warganya untuk memakai masker sebagai langkah antisipasi dan waspada terhadap penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) karena meningkatnya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
Kata Diauddin, hal itu menjadi salah satu langkah untuk menghindari penyakit tersebut, masyarakat diimbau untuk memakai masker, utamanya saat bepergian ke luar rumah.
Baca Juga:
Kejanggalan Kematian Jurnalis Wanita di Banjarbaru Kalsel, TNI AL Minta Maaf
"Kami imbau agar masyarakat dapat menggunakan masker saat keluar rumah dan selalu menjaga kesehatan dengan minum vitamin dan air putih yang banyak," tuturnya di Banjarbaru, Sabtu (9/9/2023).
Dia menyampaikan dengan terjadinya kemarau yang cukup panjang tahun ini, ditambah banyaknya musibah kebakaran hutan dan lahan (karhutla), menyebabkan udara menjadi kurang sehat.
Akibatnya, kata Diauddin, laporan penyakit ISPA di sejumlah kabupaten/kota di provinsi ini naik, sehingga harus diwaspadai semua.
Baca Juga:
Jurnalis Wanita di Kalsel Tewas Dibunuh Anggota TNI AL, Dandenpom: Oknum Tersebut Berinisial J
Paling parah dilaporkan di Kota Banjarmasin. Jumlah kasus penyakit ISPA di kota tersebut sebanyak 36.082 kasus, selanjutnya di Kabupaten Banjar sebanyak 26.237 kasus.
Kemudian, di Kota Banjarbaru sebanyak 22.910 kasus, Kabupaten Hulu Sungai Tengah 17.699 kasus, Kabupaten Kotabaru 13.445 kasus, Kabupaten Balangan 12.174 kasus, Kabupaten Hulu Sungai Selatan 11.584 kasus, Kabupaten Hulu Sungai Utara 10.267 kasus, Kabupaten Tabalong 9.875 kasus.
Kemudian, di Kabupaten Tanah Bumbu sebanyak 9.786 kasus, Kabupaten Tapin sebanyak 9.698 kasus dan Kabupaten Barito Kuala sebanyak 8.125 kasus.
"Jadi, total kasus ISPA pada 13 kabupaten/kota di Kalsel sebanyak 189.111 kasus," ujarnya.
Dengan makin naiknya kasus ISPA bulan ini dibanding bulan-bulan sebelumnya, harus ditanggulangi secara serius, kolaborasi antar-Pemprov dan kabupaten/kota.
Memang, lanjut Diauddin, kasus ISPA ini tidak hanya karena asap karhutla, namun juga karena debu yang terkandung cukup tinggi di udara, karena tanah kering akibat kemarau ini.
"Untungnya sampai saat ini tidak ada laporan pasien ISPA yang meninggal dunia," ujarnya.
Namun demikian, kata Diauddin, Pemprov Kalsel dan jajaran kesehatan terus bergerak menanggulangi penyakit ISPA akibat karhutla dengan cara membagikan masker kepada masyarakat, memberikan pelayanan kesehatan di setiap posko karhutla dan lainnya.
"Kita juga sudah membuat surat edaran ke kabupaten/kota tentang kewaspadaan terhadap peningkatan penyakit ISPA," pungkas Diauddin.
[Redaktur: Zahara Sitio]