WahanaNews.co | Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau sebelumnya disebut Flu Singapura dan demam berdarah dengue (DBD).
Kemenkes laporkan hampir 6.500 kasus HFMD hingga pekan ke-13 tahun 2024. Sebagian besar kasus terjadi pada usia anak, dan sebagian lainnya pada orang dewasa.
Baca Juga:
Update Kasus Covid-19 Varian JN.1 Per 2 Januari: Ada 149 di Indonesia
Oleh karena itu, Kemenkes mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi penularan penyakit HFMD selama arus mudik dan balik Lebaran.
"Pergerakan manusia selama perjalanan mudik berpotensi mempercepat penyebaran, terutama di kalangan bayi dan balita,” kata Juru Bicara Kemenkes dr. M Syahril di Jakarta, dikutip dari situs Kemkes, Minggu (14/4/2024).
Kasus HFMD terbanyak ada di Pulau Jawa, di antaranya Jawa Barat (2.119), disusul Banten (1.171) DI Yogyakarta (561), dan Jawa Tengah (464).
Baca Juga:
Penyakit Jantung Koroner Hantui Kaum Muda: Cara Mencegah
“Ada tren peningkatan, ditambah mudik dan libur panjang itu berpotensi terjadi peningkatan kasus flu Singapura,” jelas dr. Syahril.
Dokter Syahril mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan selama perjalanan mudik dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, serta menerapkan etika batuk atau bersin.
Selain itu, masyarakat diminta menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
Kemenkes juga mengungkapkan selain penyakit HFMD, demam berdarah dengue (DBD) juga turut menjadi ancaman.
Hingga April 2024, tercatat sebanyak 60.296 kasus demam berdarah di Indonesia dengan angka kematian sebanyak 455. Jumlah ini terus bertambah dari pekan-pekan sebelumnya.
Maka dari itu, Syahril juga mengimbau pemudik untuk tetap menjaga kebersihan di kampung halamannya untuk mengurangi risiko demam berdarah.
"Sekalian lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk di kampung halaman, mengerjakan kebiasaan baik supaya tidak tertular demam berdarah. Apalagi di wilayah yang angka kasus demam berdarahnya tinggi," ungkapnya.
Lima kabupaten/kota dengan kasus demam berdarah tertinggi tahun ini di antaranya, Kabupaten Tangerang dengan 2.540 kasus, Kota Bandung 1.741 kasus, Kabupaten Bandung Barat 1,422 kasus, Kabupaten Lebak 1.326 kasus, dan Kota Depok 1.252 kasus.
Sementara itu, kabupaten/kota dengan kematian DBD tertinggi pada 2024, di antaranya Bandung dengan 25 kematian, Jepara 21 kematian, Subang 18 kematian, Kendal 16 kematian, dan Kabupaten Bogor 13 kematian.
[Redaktur: Zahara Sitio]