WahanaNews.co | Pemerintah Arab Saudi melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan kampanye kesehatan di depan jamaah haji Indonesia.
Menggunakan papan karton besar bergambar, dua orang laki laki dan perempuan menerangkan gambar tersebut di depan jamaah haji.
Baca Juga:
Korupsi APD Kemenkes, KPK Ungkap Satu Tersangka Beli Pabrik Air Minum Kemasan Rp60 Miliar
Dibantu Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Bandara mereka mengatakan apa yang sebaiknya dilakukan dan jangan dilakukan.
Misalnya, saat bersin jamaah disarankan menggunakan masker dan menutupnya dengan lengan, bukan telapan tangan. Jamaah juga diimbau selalu mencuci tangan, disarankan menggunakan cukur jenggot sendiri dan tidak berbagi serta menggunakan masker.
Untuk melawan suhu panas, jamaah diminta tidak berada di luar ruangan tanpa pelindung. Jamaah disarankan menggunakan payung saat beraktivitas di luar, atau berada di dalam tenda ruangan, mengkonsumsi air putih, serta istirahat yang cukup. Jamaah disarankan membawa vitamin, membawa gelang identitas dan membuang sampah pada tempatnya.
Baca Juga:
Kemenkes: Dampak Pestisida Sistemik pada Anggur Muscat Bisa Bertahan Meski Dicuci
Sementara aktivitas seperti pergeri berkelompok, naik ke dataran tinggi dan merokok menjadi kegiatan yang diharapkan tidak dilakukan.
"Ini bagian dari edukasi Kementerian Kesehatan," ujar Ibrahim kepada Media Center Haji (MCH).
Kampanye kesehatan yang dilakukan pemerintah Arab Saudi diharapkan meningkatkan kesadaran jamaah haji Indonesia terkait pentingnya menjaga kondisi dan mengkonsumsi air putih untuk mengurangi dehidrasi.
"Tidak usah menunggu haus karena di sana rasa hausnya jarang, rasanya kita tidak pernah haus di sana tapi tolong tetap minum air," sebut Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo saat Press Conference Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Jamaah Haji Tahun 2023, Senin (5/6/2023).
Liliek merekomendasikan agar jamaah meminum satu gelas air putih atau seukuran dengan 200 ml air. Jika khawatir sering ke belakang karena sering minum air, dia menyarankan minumnya tidak usah sekaligus satu gelas dalam satu jam, tapi bisa dicicil. Seperti seperempat gelas tiap 15 menit aga tidak sering-sering ke belakang.
Khusus lansia dan risiko tinggi, Lilie juga menyarankan agar tidak terlalu banyak melakukan aktivitas di luar ruangan. Dia mengharapkan jamaah melakukan ibadah sesuai dengan kemampuan masing-masing.
"Kalau kondisi tidak memungkinkan maka sholat lah tetap di penginapan, tidak usah setiap hari memaksakan ke Masjidil Haram atau Nabawi," tutupnya.
[Redaktur: Zahara Sitio]