9. Berbohong tentang gejala
10. Meniru gejala penyakit tertentu
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
Orang dengan gangguan buatan mengada-adakan penyakitnya dengan cara;
1. Melebih-lebihkan gejala yang ada. Bahkan ketika ada kondisi medis atau psikologis yang sebenarnya, mereka mungkin membesar-besarkan gejala agar tampak lebih sakit atau lebih terganggu daripada kondisi sebenarnya.
2. Memanipulasi riwayat medis. Mereka bisa memanipulasi riwayat penyakit palsu kepada orang terdekat, keluarga, rekan, teman, atau tenaga kesehatan seperti mengaku menderita kanker atau AIDS hanya untuk mendapatkan simpati. Mereka juga tak ragu memalsukan catatan medis guna menunjang drama yang sedang dimainkan.
Baca Juga:
Program KKS, Milik Semua Instansi dan Masyarakat Dairi
3. Gejala palsu. gejala-gejala palsu sering dipertunjukkan seperti sakit perut, kejang, atau pingsan.
4. Rentan menyakiti diri sendiri. Pasien dengan factitious disorder rela menyakiti diri sendiri agar terlihat sakit dengan cara menyuntikkan diri sendiri dengan bakteri, susu, bensin atau kotoran. Nekatnya lagi, mereka tak segan melukai, memotong atau membakar diri sendiri. Mereka berani menggunakan obat-obatan, seperti pengencer darah atau obat untuk diabetes, demi meniru suatu penyakit. Mereka juga tak segan mengorek kembali luka atau membuat luka terinfeksi kembali demi memperlambat penyembuhan.
5. Merusak. Mereka dapat memanipulasi instrumen medis untuk mengubah hasil, seperti memanaskan termometer. Atau merusak tes laboratorium, seperti mencemari sampel urin dengan darah atau zat lain.