Sejak
20 Desember 2020, beberapa negara telah melaporkan kasus infeksi dari garis
keturunan B.1.1.7, termasuk Amerika Serikat.
Varian
ini dikaitkan dengan peningkatan transmisi yang lebih efisien dan cepat.
Baca Juga:
RSCM Jakarta Catat Seejarah, Sukses Operasi Pasien Pakai Teknologi Robotik
Pada
Januari 2021, ilmuwan dari Inggris melaporkan bukti yang menunjukkan varian
B.1.1.7 berpotensi menyebabkan peningkatan risiko kematian dibandingkan dengan
varian lain.
Sayangnya,
laporan tersebut tidak menemukan bukti yang menunjukkan bisa berdampak pada
tingkat keparahan penyakit atau kemanjuran vaksin.
Sementara
itu, varian B.1.617 merupakan varian baru virus Corona yang pertama kali terdeteksi
di India pada Oktober 2020.
Baca Juga:
Kasus Bullying PPDS, Menkes Minta Semua Fakultas Kedokteran Investigasi
Mengutip
dari Strait Times, varian B.1.617
disebut juga dengan "mutan ganda".
Hal ini
karena varian virus ini mengandung dua mutasi di dalamnya, yakni L4525 dan
E484Q.
Mutasi
L425R dikhawatirkan dapat meningkatkan transmisi virus dan mengurangi
kemanjuran antibodi.